KPR Syariah: Pengertian, Akad, Kelebihan dan Kekurangan KPR Syariah

Ilustrasi Pengambilan KPR Syariah

Table of Contents

Jika kamu berencana untuk membeli rumah dengan cara kredit atau mencicil, mungkin KPR syariah bisa menjadi pilihanmu. Apa itu KPR syariah? Apa  kekurangan dan kelebihan KPR syariah? Kredit Pemilikan Rumah syariah atau singkatnya KPR syariah adalah program dari perbankan yang menawarkan pembiayaan untuk membeli rumah dengan tetap berpegang pada prinsip syariah.

Prinsip syariah yang dimaksud disini adalah transaksi yang dilakukan harus bebas dari riba. Lalu bagaimana pihak bank mendapatkan keuntungan tanpa bunga? Sistem yang diterapkan dalam cicilan ini adalah sistem bagi hasil. Cara menentukan sistem bagi hasil ini adalah melalui akad yang kamu dan pihak bank lakukan.

Jenis Akad

Akad merupakan salah satu ciri khas dari KPR jenis ini. Ada beberapa jenis akad yang bisa kamu dan pihak bank lakukan sesuai dengan kesepakatan. Beberapa jenis akad tersebut adalah:

1. Murabahah

Dalam transaksi ini, murabahah ini merupakan akad yang berisi perjanjian antara kedua belah pihak. Setiap informasi yang ada bersifat transparan.

Contohnya ketika kamu ingin membeli rumah seharga 500 juta, namun karena kamu tidak memiliki cukup uang, kamu mengajukan KPR syariah kepada suatu bank. Nantinya bank tersebut akan membeli rumah yang kamu inginkan kemudian bank tersebut akan menjualnya kepada kamu.

Bank tersebut akan mengambil sejumlah keuntungan atas sepengetahuanmu. Jadi, kamu tau secara pasti berapa banyak keuntungan yang diambil oleh bank tersebut.

2. Musyarakah Mutanaqisah

Akad jenis selanjutnya adalah musyarakah mutanaqisah. Sistemnya adalah dengan bagi hasil. Jadi nantinya rumah tersebut akan dibayarkan oleh kedua belah pihak, untuk persentasenya sesuai dengan kesepakatan.

Artinya status rumah tersebut jadi milik bersama sampai kamu selesai melunasi sejumlah uang yang pihak bank bayarkan untuk membeli rumah. Misalnya kamu akan melunasinya dalam waktu 5 tahun, maka selama 5 tahun tersebut kamu juga harus membayar sewa rumah tersebut kepada pihak bank sesuai nominal yang sudah kedua belah pihak sepakati.

3. Istishna

Pada akad jenis ini, sistemnya kamu meminta untuk dibuatkan rumah oleh pihak bank. Kemudian, setelah rumahnya jadi, pihak bank akan menjualnya kepadamu. Harga jual yang harus kamu bayarkan tidak hanya biaya pembangunan rumah tersebut melainkan akan ada biaya jasa pembuatan rumah tersebut.

Selain itu, kredit jenis ini juga tentu memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan. Kelebihan dan kekurangan KPR syariah adalah sebagai berikut.

Kelebihan KPR Syariah

1. Besar Angsuran Tetap

Seperti yang kamu ketahui, KPR  ini memegang prinsip syariah yang artinya transaksi ini bebas bunga atau riba. Oleh sebab itu, besar angsuran setiap bulan tidak bergantung pada besar bunga yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Dengan biaya angsuran setiap bulan yang tetap, kamu jadi bisa membuat rencana keuangan setiap bulannya tanpa harus khawatir biaya angsuran akan naik sewaktu-waktu.

2. Lebih Fleksibel

Kelebihan KPR syariah berikutnya adalah sifatnya yang lebih fleksibel karena semua skema akan ditentukan oleh kedua belah pihak melalui akad. Jadi, kamu sebagai pengaju bisa menyesuaikan dengan kebutuhanmu.

KPR syariah juga tidak hanya membiayai pembelian rumah baru melainkan kamu juga bisa meminta dibuatkan rumah, dan membeli rumah bekas. Kembali lagi, semua sesuai dengan kebutuhanmu.

3. Uang Muka Lebih Ringan

Lain halnya dengan KPR konvensional yang harus memiliki syarat dengan membayar uang muka minimal 15%. KPR syariah ini memiliki syarat uang muka yang cenderung lebih rendah dari pada KPR konvensional yaitu bisa sampai 10%.

Dengan begitu, KPR jenis ini sangat cocok untuk kamu yang belum memiliki modal cukup banyak untuk membeli rumah.

4. Tidak Ada Biaya Penalti

Biasanya, jika kamu melakukan kredit di KPR konvensional, pada saat kamu ingin melunasi seluruh cicilanmu sebelum waktu jatuh tempo, kamu akan terkena biaya penalti sebanyak 1-2% dari total biaya yang belum kamu lunasi.

Hal tersebut tidak berlaku pada KPR syariah. Kamu tidak perlu membayarkan biaya penalti apabila ingin melunasi seluruh cicilanmu. Cukup membayarkan sisa cicilan yang belum kamu lunasi saja.

Kekurangan KPR Syariah

1. Tidak Mengalami Penurunan Bunga

Jika di KPR syariah tidak mengalami kenaikan angsuran akibat naiknya bunga bank pada saat itu, artinya kamu juga tidak akan bisa merasakan turunnya biaya cicilan apabila bunga bank sedang turun.

Biaya angsuran yang kamu bayarkan setiap bulannya bersifat tetap dan flat dari awal kamu melakukan angsuran hingga akhir sesuai dengan jangka waktu yang sudah kedua belah pihak sepakati.

2. Jangka Waktu Pembiayaan Lebih Pendek

Kekurangan KPR syariah selanjutnya adalah waktu pembiayaan yang lebih pendek dari pada KPR konvensional. Pada KPR konvensional, jangka waktu yang pihak bank tawarkan bisa sampai 25 tahun. Sedangkan di KPR syariah umumnya hanya bisa sampai 15 tahun.

Jika kamu membutuhkan kredit dengan jangka waktu yang panjang tentu saja KPR jenis ini kurang cocok untukmu. Jika kamu paksakan, khawatir akan memberatkan dan nantinya berimbas pada ketepatan waktu dalam membayar angsuran setiap bulannya.

3. Denda Keterlambatan

Sama halnya dengan KPR konvensional atau transaksi pinjaman bank lainnya. Jika kamu telat membayarkan cicilan, maka kamu akan terkena denda keterlambatan.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu membayar cicilan sesuai dengan waktu jatuh tempo agar kamu tidak terkena denda dan tidak mendapat cap buruk oleh pihak bank karena biasanya jika kamu sudah mendapatkan cap buruk, kamu akan sulit untuk melakukan pinjaman lagi di bank.

Tertarikkah Kamu Mengajukan Kredit ke KPR Syariah?

Sedikit tips yang mungkin bisa kamu terapkan ketika ingin mengajukan KPR syariah yaitu pilihlah pengembang yang memiliki reputasi baik agar pihak bank tidak ragu untuk menerima pengajuanmu. Selain itu, kamu juga harus memilih bank yang memiliki reputasi baik.

Saya Tertarik dengan Perumahan Laceland Bogor